Sejarah Kalkulator


Kalian tentu sudah tidak ajaib lagi dengan alat yang berjulukan kalkulator. Kalkulator adalah suatu alat berukuran relatif kecil namun mempunyai manfaat yang sangat besar dalam melaksanakan perhitungan, baik perhitungan biasa, perhitungan akuntansi maupun perhitungan statistik. Apakah kalian tahu bagaimana sejarah dari alat hitung ini? Yuk, kita simak ceritanya dibawah ini.

Sekitar 5000 tahun yang lalu, sebuah alat hitung tradisional dan kalkulator mekanik, Abacus, muncul di Asia kecil. Nah, pada kala itulah dianggap sebagai awal mula mesin komputasi. Abacus memungkinkan penggunanya untuk melaksanakan perhitungan memakai biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, Abacus kehilangan popularitasnya.

Pada tahun 1642, Blaise Pascal yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik untuk membantu ayahnya melaksanakan perhitungan pajak. Alat yang dinamakan Pascaline ini memakai delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan sampai delapan digit.

Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz memperbaiki Pascaline dengan menciptakan mesin yang sanggup mengalikan. Sama ibarat Pascaline, alat mekanik ini juga bekerja dengan memakai roda-roda gerigi.

Pada tahun 1820, Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang sanggup melaksanakan empat fungsi aritmatik dasar, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan inovasi alat yang dinamakan arithometer ini, maka kalkulator mekanik pada zaman itu mulai popular. Dengan kemampuannya dan juga lebih mudah dari kalkulator sebelumnya, arithometer banyak dipergunakan sampai masa Perang Dunia I. Pada 1892 William Burroughs, seorang mantan teller, memperkenalkan sebuah kalkulator pencetak yang cukup sukses meskipun bertenaga tangan.

Pada masa berikutnya, beberapa insinyur masih terus membuatkan inovasi lainnya. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba menciptakan komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean, sebuah perhitungan matematika yang sanggup dinyatakan sebagai benar atau salah.

Pada tahun 1931, Vannevar Bush menciptakan sebuah kalkulator untuk menuntaskan persamaan differensial. Mesin tersebut sanggup menuntaskan perhitungan-perhitungan yang selama ini dianggap rumit. Mesin tersebut sangat besar dan berat sebab ratusan gerigi dan poros yang diharapkan untuk melaksanakan perhitungan.

Pada tahun 1935, seorang insinyur konstruksi berkebangsaan Jerman berjulukan Konrad Zuse membangun sebuah kalkulator mekanik untuk menangani perhitungan matematik yang ada di profesinya. Tak usang sesudah keberhasilannya, Zuse memulai pembangunan pada peralatan elektronik terprogram yang ia selesaikan pada tahun 1938.

Saat ini, kalian sudah sanggup memakai kalkulator dalam bentuk yang lebih simpel dan gampang untuk dibawa. Kita sepatutnya berterima kasih kepada para penemu,karena berkat mereka kita sanggup menghitung banyak sekali hal secara matematis dan juga lebih mudah.